Sambung Rasa Indonesia-Australia melalui Warung Tongkrongan Sydney

By Admin

nusakini.com--​Dari namanya - Warung Tongkrongan, tentu orang akan cenderung menyimpulkan bahwa ini sekedar tempat duduk-duduk minum kopi, sambil bercerita hal-hal yang tidak terlalu bermakna. Ya, Warung Tongkrongan Sydney yang diinisiasi oleh 3 perempuan Indonesia di Sydney, Australia, yaitu Theresia, Susan, dan Dessy, memang adalah sebagai sebuah kegiatan yang menawarkan tempat untuk berkumpul, , bernyanyi, dan berbagi cerita antara sesama komunitas Indonesia dan komunitas Australia. Namun, bukan sekedar “tongkrong”. 

Selama 5 kali pelaksanaannya sejak diinisiasi tahun ini, Warung Tongkrongan Sydney menunjukkan jati diri lebih dari sekedar forum bergembira. Kegiatan 2 bulanan ini telah menjadi ajang menyalurkan dukungan bagi dunia pendidikan di Indonesia bagian timur, seperti NTT. Juga, telah memperkuat sambung rasa antara komunitas Indonesia dan Australia. 

Pada malam 23/9/17, Warung Tongkrongan Sydney kembali hadir dengan tema “Malam Kasih” di Mortdale Community Centre (sekitar 20km dari Sydney CBD). Sekitar 100 orang, dari komunitas Indonesia dan komunitas Australia berpartisipasi. Konjen RI Sydney,  Yayan G.H. Mulyana beserta isteri, dan staf dari KJRI Sydney turut hadir. 

“Keberadaan Warung Tongkrongan Sydney memiliki makna penting. Pertama, membantu sekolah dan siswa-siswa yang butuhkan di Indonesia timur. Kedua, berkontribusi penting pada upaya-upaya pembangunan yang saat ini terus digiatkan Pemerintah di Indonesia timur”, Ungkap Konjen RI dalam sambutan. 

Konjen RI sampaikan bahwa Pemerintah Indonesia saat ini terus menggenjot pembangunan berbagai daerah di Indonesia, seperti peningkatan infrastruktur dan fasilitas pendidikan, serta peningkatan aksesibilitas pada pendidikan bagi semua anak bangsa melalui Kartu Indonesia Pintar. 

“Hal penting lain dari Warung Tongkrongan adalah sebagai forum saling bersilaturahmi, dan ajang mempromosikan seni, budaya, dan Bahasa Indonesia kepada komunitas Australia. Juga, sebagai wadah merayakan hubungan Indonesia dan Australia”, Konjen Mulyana garisbawahi. 

Pada malam itu, berbagai kegiatan hiburan ditampilkan, termasuk penampilan tari-tarian tradisional dari Indonesia seperti Enggang Dayak dari Kalimantan, Tari Payung dari Sumatera Barat, dan tarian tradisional dari Sulawesi. 

KJRI Sydney mendukung kegiatan sosial budaya dari komunitas Indonesia, termasuk Warung Tongkrongan ini, karena mendukung upaya mempererat hubungan antara sesama komunitas Indonesia, serta antara komunitas Indonesia dan komunitas Australia. Kegiatan seperti ini juga telah berkontribusi pada promosi seni, budaya, dan bahasa Indonesia di Australia. (p/ab)